Program Studi Pendidikan Tata Boga dan Pendidikan Tata Busana Raih Akreditasi Unggul Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan

Program Studi Pendidikan Tata Boga dan Pendidikan Tata busana berhasil meraih akreditasi unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (Lamdik), sebuah lembaga yang memiliki tugas untuk melakukan proses akreditasi untuk Program Studi (PS) di bidang kependidikan di Indonesia. Akreditasi ini dilakukan untuk menjamin kualitas suatu program studi bergelar dalam disiplin ilmu kependidikan. Program Studi Pendidikan Tata Boga dan Pendidikan Tata Busana terakreditasi unggul terhitung mulai 6 Desember 2022 hingga 5 Desember 2027. Program Studi Pendidikan Tata Boga melaksanakan visitasi secara virtual pada September 2022 sedangkan Program Studi Pendidikan Tata Busana melaksanakan visitasi secara luring pada Oktober 2022. Dalam visitasi tersebut, diantaranya melalui video untuk mempresentasikan sarana dan prasarana di masing-masing program studi. 

Atas capaian akreditasi ini, Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Dr. Sri Endah Wahyuningsih, M.Pd. mengapresiasi sivitas akademika yang telah bekerjasama secara maksimal menyelesaikan segala proses panjang untuk meraih akreditasi unggul ini. Ia berpesan bahwa akreditasi ini bukanlah akhir dari kerja selama ini, tetapi bagaimana nanti harus menjaga komitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan. 

Penulis: Diska Rahmita Gasti, S.Sn., M.Ds.

Editor: Godham Eko Saputro, S.Sn., M.Ds.

TERNYATA KALENG BEKAS BISA MENGHASILKAN MOTIF BATIK YANG INDAH


Pusat Kajian Batik Jurusan PKK FT UNNES pada hari Jumat, 7 Oktober 2022 merayakan Hari Batik Nasional 2022 dengan mengadakan pameran interaktif berbagai teknik dalam membatik di Indonesia. Pameran ini digagas oleh tim yang dipimpin oleh Dr. Ir. Rodia Syamwil dan Dr. Muh. Fakhrihun Na’am, S.Sn., M.Sn. Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Nur Qudus, M.T., IPM. bersama dengan para Wakil Dekan. Pameran interaktif ini dilaksanakan di dalam area Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang setelah kegiatan rutin Senam Pagi. 


Pada pameran interaktif ini, dipamerkan beberapa teknik dalam membatik, salah satunya teknik pendulum menggunakan kaleng bekas. Kaleng bekas yang diisi oleh lilin panas untuk membatik digantung dengan tali menjadi alat untuk membatik dengan teknik pendulum. Kaleng tersebut kemudian digerakkan memutar diatas media kain yang digunakan sebagai objek batik. Dengan memutar sekali kemudian dilepas dari tangan, kaleng akan berputar dengan sendirinya, gerakan memutar ini yang mirip dengan pendulum. Setelah lilin mengering maka bisa diberi warna hingga kain selesai dikeringkan sebelum dapat digunakan. Proses yang cukup rumit namun memberikan hasil yang sangat indah. Selain teknik pendulum, terdapat pameran teknik batik lainnya, yaitu batik tulis dengan canting maupun batik cap. 


Dekan Fakultas Teknik yang membuka acara beserta para wakil dekan dapat mencoba langsung membatik dengan teknik pendulum dan batik cap. Dosen dari Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga membantu dalam praktek membatik bersama para tendik dan mahasiswa. Bahkan, mahasiswa luar negeri peserta Summer Camp dari Denmark dan Thailand ikut mencoba mempraktekkan cara-cara membatik. Kegiatan ini adalah untuk mendukung visi misi konservasi di Universitas Negeri Semarang agar membatik semakin berkembang dan menjadi identitas dari negara Indonesia.

Penulis: Diska Rahmita Gasti, S.Sn., M.Ds.

Editor: Godham Eko Saputro, S.Sn., M.Ds.

Kuesioner Kepuasan Mahasiswa

Kuesioner kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik dan sarana prasarana guna mendapatkan masukan yang akurat dalam rangka perbaikan dan peningkatan pelayanan akademik kedepan

PETUNJUK UMUM :

a.  Kuesioner ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan akademik
b.   Mahasiswa  mendapatkan  kepercayaan  terpilih  sebagai  responden untuk diisi sesuai dengan pengalaman,  pengetahuan,  persepsi, dan keadaan yang sebenarnya.
c.   Jawaban  anda  dijamin  kerahasiaan  dan  tidak  memiliki  dampak  negatif  dalam bentuk apapun.

Berikut link nya: https://docs.google.com/forms/d/1sgcKjPofKs5K3EuJGuWo0B_Ag5RmsDl_VcruL_VFfIM/edit?usp=sharing_eil_se_dm&ts=62f07422

PELATIHAN HOME INDUSTRY “JELLY ART PUDDING” UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN EKONOMI KREATIF DI KELURAHAN PETERONGAN DAN LAMPER LOR SEMARANG SELATAN

Ibu Ir. Mediati Fajri Putri, S.Pd., M.Sc., IPM., Ibu Dra. Dyah Nurani Setyaningsih, M. Kes., dan Ibu Prof. Dr. Asih Kuswardinah, M.Pd. pada awalnya mendapat permintaan dari Lurah Peterongan Kecamatan Semarang Selatan bahwa ada kebutuhan pelatihan keterampilan untuk Ibu-Ibu PKK di kelurahan tersebut yang berhubungan dengan Home Industry. Kurangnya keterampilan dan alat maupun teknologi dalam membuat puding walaupun ada keinginan besar untuk terampil dalam membuat puding menjadi awal dari pelatihan Home Industry ini. Salah satu inovasi terbaru dalam kreativitas pengolahan puding adalah dengan cara disuntik. Bahan yang digunakan sangat mudah didapat dan hampir sama seperti membuat puding pada umumnya dengan metode puding suntik atau Jelly Art Pudding, fokus pada teknik yang diaplikasikan saat pembuatan puding itu sendiri. Mengajak mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Pendidikan Tata Boga yaitu Ria Kufiatul May Sharoh dan Eni Lestari, pelatihan dilakukan di Kantor Kelurahan Lamper Lor pada 25 Maret 2022 dan di Kantor Kelurahan Peterongan pada 31 Maret 2022. 

Puding berasal dari kata “Pudding” (Bahasa Inggris) adalah hidangan penutup yang tidak hanya dihidangkan dingin segar melainkan juga dalam keadaan panas, hangat dan lebih kaya rasa. Puding cocok sebagai hidangan penutup yang segar untuk iklim tropis yang ada di Indonesia. Dengan bahan dasar agar-agar yang kaya akan serat, cita rasanya menjadi lebih nikmat dengan menambahkan susu dan gula. Dari masa ke masa, telah banyak kreasi puding yang tercipta. Seiring dengan berkembangnya penemuan bahan-bahan baru seperti gelatin dan agar-agar untuk membuat puding. Gelatin yang kurang populer di Indonesia karena berbahan dasar dari hewani dan proses pengolahannya yang rumit. Sedangkan, agar-agar menjadi sangat populer karena kemudahannya untuk diolah. Tekstur yang lebih kenyal dan memiliki varian rasa serta warna yang beragam menjadi kelebihan agar-agar sehingga mudah dikreasikan menjadi aneka bentuk. Selama ini, kreasi dalam membuat puding kebanyakan dari bermain komposisi warna dan rasa. Dengan teknik menumpuk lapisan demi lapisan puding dan penggunaan aneka bentuk cetakan puding. Pembuatan Jelly Art Pudding menggunakan teknik suntik yang pertama kali ditemukan dan sangat populer di Meksiko dengan sebutan Gelatine Art karena menggunakan bahan gelatin dalam pembuatannya. Berbeda dengan di Indonesia yang menggunakan jelly sehingga disebut Jelly Art Pudding. Dalam pembuatannya dibutuhkan alat-alat khusus seperti pisau khusus dan juga suntik. Alat-alat itu nanti digunakan untuk membentuk berbagai motif sesuai yang dikehendaki. Penggunaannya adalah dengan menggerakan suntik dan atau pisau ke arah dan cara yang berbeda.

Antusiasme tinggi datang dari para peserta di Kelurahan Peterongan dan Kelurahan Lamper Lor mengenai pelatihan Jelly Art Pudding ini. Beberapa peserta bahkan berencana untuk membuatnya sebagai bisnis rumahan (home industry) yang akan dipasarkan melalui internet. Pelatihan yang diberikan oleh dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang ini akan menjadi konservasi dalam keluarga terutama dalam perekonomian keluarga (home economics) dengan tujuan akan kehidupan keluarga yang terus berlanjut semakin baik (Sustainability).

Penulis: Diska Rahmita Gasti

Editor: Godham Eko Saputro